BESOK, Kamis (27/6/2024) rombongan KBIHU Maulana Azhari sudah harus meninggalkan Makkah menuju Madinah. Rencananya, berangkat tepat pukul 12.00 siang. Karenanya, barang-barang bawaan sudah harus beres dan ditaruh di lobby hotel pukul 00.00 malam ini.
Kabarnya, penjagaan ekstra ketat melebihi Makkah akan dilakukan petugas keamanan setempat. Bahkan kabar terbaru, jamaah boleh kembali ke Tanah Air persis sama saat tiba di Makkah. Maksudnya, hanya koper besar dan koper kecil bersama tas pinggang yang boleh dibawa pulang. Selebihnya, harus ditinggal.
Seperti dilaporkan wartawan tabloid harapan indah Zulkarnain Alfisyahrin dari Makkah, Rabu (26/6/2024), artinya bahwa seluruh jamaah yang hendak kembali ke Indonesia tidak boleh bawa air zamzam di koper besar dan kecil. Jika pun mau dibawa, harus tas pinggang kecil.
Ini merupakan laporan perkembangan terakhir Rabu malam dari karom (kepala rombongan) masing-masing kloter. Kelompok KBIHU Maulana Azhari dari Kayuringin Kota Bekasi masuk Kloter 29 yang akan tiba di Tanah Air pada 6 Juli mendatang.
Sebelum meninggalkan Masjidil Haram, para jamaah melakukan tawaf wada pada pukul 17.00 kemarin untuk kategori lansia dan yang punya penyakit berisiko tinggi. Jamaah menggunakan mobil golf yang berisi 10 penumpang dengan biaya 50 Riyal (1 Riyal = Rp4.500) / orang hanya melakukan tawaf wada yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran, tanpa sa’i.
Jumlah jamaah yang melakukan tawaf wada cukup padat dan memenuhi semua lantai Mashidil Haram. Mulai dari lantai 1 untuk pejalan kaki yang nyaris tidak bergerak hingga lantai 5 yang menggunakan mobil golf.
Ada dua kelompok dalam dua mobil yang melakukan tawaf wada dari KBIHU Maulana Azhari. Kelompok 1 dipimpin Ustad Zaidun dan kelompok 2 dengan Bu Hajjah Ida.
“Setelah tawaf wada para jamaah tidak boleh lagi ke Masjidil Haram untuk mengelilingi Ka’bah. Kalaupun hendak shalat ya harus dari luar Masjidil Haram. Karena tawaf wada adalah tawaf perpisahan kita dengan Ka’bah, besok kita sudah meninggalkan Makkah menuju Madinah,” ujar Ustad Zaidun.
Petugas keamanan juga sudah menyerukan kepada para jamaah untuk tidak lagi beribadah di Masjidil Haram setelah tawaf wada, terutama jelang keberangkatan ke Indonesia. Karena, seringkali keterlambatan pemberangkatan bus hanya gara-gara ada jemaah di salah satu kloter yang beribadah di Masjidil Haram.
“Jangan ada jemaah yang masih ibadah di Masjidil Haram dengan alasan apa pun baik itu salat sunah dan tawaf wada. Kalau sudah tahu jadwal pulang, laksanakan tawaf wada malam harinya.” Demikian imbauan tersebut.
Karena itu pula, jamaah KBIHU Maulana Azhari pimpinan Ustad Zaidun dibagi dua tahap untuk melaksanakan tawaf wada. Setelah Selasa sore bagi yang lansia dan punya penyakit berisiko tinggi, hari ini bagi yang normal pada pukul 18.00 sembari shalat Maghrib dan Isya. Setelah itu, besok bersiap diri menuju Makkah. (Bersambung)