DIAWALI sejak pertengahan tahun lalu, ide, konsep dan desain serta lokasi mulai dibahas. Dimulai dari persahabatan Retha Silitonga dan Onie FM, yang malang melintang di dunia jurnalistik dan juga radio swasta, sejak masing-masing bujangan, hingga keduanya berumah tangga, tidak terputus. Setelah mengakhiri dunia jurnalistik, keduanya sepakat untuk membuka Kedai Sebakul, tempat makan yang menyajikan masakan rumahan. Juga salah satu sahabat mereka yang sudah mendahului, yang bercita-cita ingin mempunyai usaha kuliner, membuat keduanya mantab membuka usaha ini.
“Keistimewaan di sini, yaitu masakan rumahan dengan rasa dan ciri khas tersendiri. Menu yang awalnya hanya 10 macam, bisa menjadi lebih karena permintaan pembeli, tetap dengan harga murah,” jelas Onie FM.
“Kalau menunggu pandemi berakhir, ide ini akan terus mandeg, jadi semua manajemen, termasuk pemilik modal sepakat untuk mulai saja. Dan pandemi pun sebetulnya bisa membantu penjualan, maka akhir tahun lalu dimulailah usaha ini, dimulai dengan memperkenalkan di lingkungan sekitar, yang ternyata direspon cukup baik.
Tantangan kami ada di selera, jenis masakan dan cara penyajian,” tambahnya.
“Iya, sebetulnya kami menyajikan minimal 10 macam masakan, tapi dalam tiga bulan ini sudah hampir 30 menu yang dijual, karena kembali lagi, konsep kami menyediakan masakan yang disesuaikan dengan keinginan dan selera pembeli, baik di lingkungan sekitar, maupun pembeli melalui online, yang notabene jauh dari lokasi di sekitar sini. Alhasil setiap bulan kita evaluasi, karena pembelinya bukan hanya lingkungan sekitar,” jelas Retha Silitonga.
“Orang kebanyakan membeli makanan murah, enak dan dengan kemasan berbeda. Jadi kita menjual dengan bahan lebih premium. Contohnya kalau di warteg, tumis caisim bisa laku, tapi di wilayah ini kita ganti dengan pakcoy ditambah udang atau bakso, tetap dengan harga yang tidak beda dengan warteg. Jadi kesulitan terbesar kami yaitu masalah harga, selain menyesuaikan dengan selera. Kalau penjualan, cukup menjanjikan, karena baik pengunjung yang datang langsung, maupun melalui online berimbang, walau dengan keuntungan yang belum besar, “ lanjutnya.
Untuk menutupi biaya tersebut, pihaknya juga menjual pesanan khusus, seperti ayam ungkep dan makanan lain sesuai dengan pesanan. Pangsanya, mereka yang sedang isolasi mandiri (isoman) atau katering dan lain-lain. Bahkan ada yang rutin memesan untuk pasien darah tinggi, dengan beberapa catatan, seperti menggunakan minyak tak jenuh, tidak menggunakan garam dan lainnya.
Dan sampai sekarang, penjualan khusus juga sangat baik.
Masakan favorit di Kedai Sebakul yaitu Dori sambal matah dan cumi asin cabe ijo , karena menu ini tidak pernah sepi pembelinya. Harganya juga tidak membuat kantong kita kedodoran, mulai dari Rp18.000-Rp25.000, Anda sudah bisa menikmati masakan rumahan dengan bahan-bahan berkualitas.
Kondisi pandemi yang belum juga usai, pemesanan via online juga merupakan solusinya. Atau jika Anda ingin menikmati menu lainnya, atau ada permintaan menu khusus, bisa datang langsung ke Kedai Sebakul yang beralamat di Ruko Vasana IX – 11 No. 2 Komplek Alindra, Kota Harapan Indah Jl. Srikandi, Setia Asih, Tarumajaya, Bekasi.
Tempat yang bersih, membuat Anda akan betah berlama-lama menikmati menu yang tersedia. Kedai Sebakul buka mulai jam 09.00-15.00 (Senin-Sabtu) atau bisa menghubungi telepon 081380074887.
Jika jarak rumah Anda tidak lebih dari dua kilometer, makanan akan diantar secara gratis. (Rini)