Agus Wahyudiarto, Ketua RW 20 menceritakan awal kejadian.
“Dimulai angin kencang sekitar pukul 00.02 yang membuat kabel listrik bersentuhan dan listrik di pemukiman warga sempat kedip-kedip. Dua menit kemudian angin kencang disertai hujan deras. Tidak berselang lama salah satu warga dari RT 009 memberitahukan adanya kerusakan atap rumah (jebol) akibat angin puting beliung. Disusul beberapa warga RT 007, 005 dan 004 serta 003 memberikan laporan yang sama.
Selama 12 menit angin puting beliung menerjang pemukiman daerah tersebut, membuat sekitar 11 rumah mengalami kerusakan parah serta beberapa rumah yang rusak ringan,” jelas Agus.
Pukul 06.00 baru beberapa petugas dari kelurahan dan Dinas Pemukiman dan Pertamanan mendata warga yang rumahnya rusak parah.
Agus menuturkan bahwa pihak Dinas Pertamanan dan Pemukiman berjanji akan memberikan bantuan berupa perbaikan rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan parah.
“Selama 28 tahun saya tinggal di sini, baru kali ini kejadian angin puting beliung, tapi untung tadi pagi tidak disertai banjir,” lanjutnya.
Daerah yang merupakan langganan banjir ini sudah mengalami perubahan saat diresmikan rumah pompa oleh Wakil Walikota Bekasi sekitar Januari 2021.
” Iya, sejak adanya rumah pompa, air banjir sekarang sudah lebih gampang surut, karena banjir sebelumnya lumayan tinggi. Sekitar satu meter,” Agus menambahkan.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. (Rini)