RUKUN haji sudah hampir tuntas dilaksanakan. Tinggal satu lagi yang belum yaitu tawaf wada yaitu tawaf perpisahan yaitu tawaf yang dilakukan ketika jamaah akan segera meninggalkan kota Makkah. Tawaf ini dimaksudkan untuk berpamitan dengan Baitullah (Ka’bah).
Tawaf Wada adalah amalan terakhir yang dilakukan jemaah haji di Makkah. Karena itu tawaf wada juga bermakna selamat. Tawaf Wada merupakan ibadah yang disyariatkan Nabuli Muhammad SAW. Rencananya, karena Kamis (27/6/2024) seluruh rombongan KBIHU Maulana Azhari bertolak menuju Makkah, maka akan dilakukan dua kali tawaf wada.
Hari ini, Selasa (25/6/2024) bagi yang lansia dan punya penyakit berisiko tinggi, dan besok Rabu (26/6/2024) bagi yang sehat dan normal. Sebab seperti pada pelaksanaan haji sebelumnya, tawaf wada selalu dipadati peserta karena akan segera meninggalkan Ka’bah.
Seperti dilaporkan wartawan tabloid harapan indah Zulkarnain Alfisyahrin dari Makkah, Selasa (25/6/2024), tawaf wada pertama akan dilakukan seusai shalat Ashar pada hari ini. Seluruhnya, akan menggunakan skuter atau mobil golf di Masjidil Haram.
Sementara itu kemarin, Senin (24/6/2024) seluruh jamaah melakukan city tour kedua ke kota Jeddah. Sebelum tiba di Jeddah, tempat yang dituju pertamakalinya adalah Abubker Alamoudi Museum yaitu museum tentang peradaban orang Arab. Mulai dari cangkir, tempat makan, pedang sampai mummi orang Arab ada di dalamnya.
“Pinter juga orang Aràb nih, ujung-ujungnya mereka jualan souvenir cemilan juga,” celetuk Hisyam, salah satu rombongan, yang akhirnya juga membeli oleh-oleh di Abubker Alamoudi Museum.
Dari sini, seluruh jamaah yang terdiri dari empat bis pun langsung menuju kota Jeddah yang berdiri pada tahun 647 M. Sebelumnya Jeddah merupakan pelabuhan untuk kepentingan jamaah haji, terutama pada masa-masa perjalanan jamaah haji dilakukan melaui laut, bukan melalui udara seperti sekarang ini.
Sebagai kota dagang, Jeddah memiliki fasilitas kota yang cukup memadai. Pelabuhan lautnya merupakan pelabuhan utama yang merupakan sentral perdagangan menuju berbagai negara khususnya negara-negara di pesisir timur Afrikan dan Yaman. Pelabuhannya merupakan pelabuhan bebas.
Sebelumnya juga Jeddah adalah ibukota negara Arab Saudi. Namun kini pindah ibukota negaranya menjadi Riyadh. Memang, belum jelas asal usul Jeddah, tetapi dari sumber sumber yang umumnya dibawa oleh jamaah haji, kata Jeddah berasal dari kata dalam bahasa Arab yaitu Jaddah yang berarti “nenek”. Karena di Jeddah ada makam yang diyakini sebagai makam Hawa, istri Nabi Adam yang merupakan nenek moyang manusia.
Makam Hawa lah yang mendapat kunjungan pertama. Namun, jamaah tidak turun dari mobil karena tidak ada tempat parkir bus. Ukuran makam Hawa cukup luas yang panjangnya 30 meter.
Masih di Jeddah, rombongan jamaah sempat dibawa ke toko Sultan untuk berbelanja. Hampir semua pelayan toko menggunakan bahasa Indonesia yang terbata-bata. Kemudian jajan di RM Wong Solo dan rumah makan kuliner Indonesia lainnya.
Jamaah kemudian menuju masjid terapung untuk shalat jamak takdim maghrib dan isya. Setelah dari sini, rombongan mengakhiri perjalanan dengan berkeliling menggunakan spead boat di laut Jeddah sebelum kembali ke Hotel Al Kiswah Makkah pada pukul 23.30 WAS. (Bersambung)