Rombongan Jamaah Haji KBIHU Maulana Azhari Asal Kota Bekasi Sembelih 137 Ekor Kambing

  • Share

PENYEMBELIHAN 137 hewan kambing asal Yaman Sudan dilakukan KBIHU Maulana Azhari asal Kota Bekasi yang masuk Kloter 29 JKS di tempat penyembelihannya di Makkah, Selasa (4/6/2024). Ada empat utusan KBIHU Maulana Azhari dari Kota Bekasi yang langsung menuju lokasi.

 

Seperti dilaporkan wartawan Tabloid Harapan Indah Zulkarnain Alfisyahrin dari Makkah, keempatnya adalah Ustad Zaidun selaku pimpinan KBIHU Maulana Azhari, Ustad Sudarsono, Ustad Sodikin, dan Ustad Hidayatullah. Jarak dari hotel sekitar 10km hingga akhirnya tiba ditujuan.

Bagi jemaah haji, istilah Dam sudah cukup dikenal. Namun bagi sebagian orang istilah ini barangkali masih kurang dikenal. Dam adalah sanksi atau denda yang harus dibayar saat seseorang menunaikan ibadah haji karena beberapa sebab.

 

Namun, bagi kebanyakan jemaah haji Indonesia, Dam tidak dapat dihindari karena harus mengambil Haji Tamattu’, yaitu dengan melaksanakan umrah dahulu kemudian haji.

Dam secara bahasa berarti mengalirkan darah dengan menyembelih hewan kurban yang dilakukan pada saat melaksanakan ibadah haji. Seorang jemaah haji wajib membayar Dam (denda) lantaran selama menunaikan ibadah haji dan umroh melanggar larangan haji atau meninggalkan kewajiban haji.

Dalam penyembelihan kemarin, Ustad Sodikin dan Ustad Sudarsono menjadi saksi dengan membacakan nama-nama jamaah haji yang masuk dalam rombongan KBIHU Maulana Azhari. Pemotongan berlangsung kurang lebih dua jam setelah sempat beda pendapat karena ada yang menyerobot penyembelihan.

 

“Alhamdulillah, sudah dilakukan penyembrlihan 137 hewan kambing kurban untuk Dam, selesai jam 11.00 waktu Makkah,” ujar Ustad Sodikin.

Diakuinya, penyembelihan itu sama dengan pemotongan hewan kurban di Tanah Air usai shalat Idul Adha. Hanya saja, jika di Tanah Air untuk satu ekor sapi bisa dikerjakan tujuh orang, namun di Makkah diganti dengan satu ekor unta dengan tujuh orang. Untuk pemotongan kemarin, seluruhnya adalah kambing asal Yaman.

 

“Besok (hari ini) kita dapat 2,5 persen dari jumlah daging untuk dimasak dan dengan nasi kebuli kita makan sore bersama selepas shalat Ashar di hotel,” kata Ustad Zaidun. (Bersambung)

 

 

Total Views: 223 ,
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *