DI Hotel Al Kiswah Makkah, ada lantai ‘PR’ tempat shalat lima waktu bagi para jamaah haji Indonesia, khususnya asal Jawa Barat. Nah, yang jadi imam shalat ataupun muadzin, dibagi tugas dari masing-masing petugas haji Indonesia. Misalnya, shalat Subuh pada Jumat (31/5/2025) yang jadi imam adalah Ustad Zaidun dari kloter 29 asal Kota Bekasi.
Namun berbeda pada saat hendak shalat Dhuhur, Kamis (30/5/2024) siang kemarin. Wartawan Tabloid Harapan Indah Zulkarnain Alfisyahrin melaporkan bahwa begitu selesai muadzin membaca qamat, imam pun maju ke depan dan membaca sesuatu. Para jamaah mengira imam hendak menyampaikan pengumuman, lalu tersentak kaget ketika imam berkata, “Jamaah sidang Jumat yang…”
Langsung saja jamaah banyak yang nyeletuk. “Ini hari Kamis bukan Jumat…”
Tak pelak imam pun kaget dan tersipu malu begitu tahu hari itu adalah Kamis. Dia langsung berhenti, dan memutar haluan berdiri dan jadi imam shalat Dhuhur.
“Wah imam kok mau khutbah jumatan di hari Kamis…aya-aya wae,” kata seorang jamaah asal Tasikmalaya.
Persoalan visa haji, pemerintah Arab Saudi memang tidak main-main. Mereka selalu melakukan razia di berbagai daerah perbatasan. Kabar terakhir, sudah 24 WNI yang tertangkap karena tidak dilengkapi surat-surat ijin, termasuk visa haji.
Seperti kejadian di perbatasan antara Jedah dan Makkah. Ketika penulis bersama tiga rekan lainnya dijemput salah seorang kerabat yang sudah jadi atase di Jedah. Kerabat tersebut mengatakan bahwa pemerintah Arab Saudi akan melakukan razia di jalan yang akan kami lalui untuk kembali ke Makkah.
“Surat-surat harus lengkap, termasuk visa haji,” katanya.
Dan benar saja ketika kami kembali dari Jedah pada malam harinya, tercatat ada dua kali kami dirazia di jalur perbatasan Jedah-Makkah. Razia yang dilakukan aparat kepolisian setempat. Dan untungnya, surat-surat yang kami bawa lengkap semuanya. (Bersambung)